Solusi Mengatasi Kurang Motivasi Belajar
Siswa
Kurang atau rendahnya belajar seorang peserta didik bukan suatu hal yang tanpa
sebab, akan tetapi ada sebabnnya. Yang mana telah dikemukakan di depan bahwa
sebab- sebab rendahnya atau kurangnya motivasi belajar siswa itu berasal dari
guru, sekolah, dan teman- temannya, dari pihak keluarga terutama ayah dan ibu
atau saudara- saudaranya, dan juga berpangkal dari diri sendiri, kesehatan
pribadi dan reaksi- reaksi terhadap lingkungannya. Untuk membantu peserta didik
yang kurang motivasi belajar, perlu kita ketahui terlebih dahulu hal- hal yang
melatar belakanginya. Seperti halnya pada masalah bimbingan dan konselig pada
umumnya, pada masalah rendahnya motivasi belajar yang dicoba diperbaiki atau
dihilangkan bukan motivasinya tetapi hal- hal yang melatar belakanginya.
Disamping pemberian layanan- layanan secara
khusus terhadap peserta didik yang kurang memiliki motivasi belajar, dengan
latar belakang masing- masing yang secara khusus pula, konselor atau guru
pembimbing dapat melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan motivasi
belajar para siswa. Pembangkitan motivasi ini dapat dilakukan secara langsung
oleh konselor atau guru pembimbing sendiri, dapat juga dilakukan melalui guru kelas, guru
bidang studi atau guru- guru pembina kegiatan ekstra kurikuler.
Dibawah ini beberapa upaya untuk mengatasi
kurangnya motivasi belajar siswa yang dilakukan oleh konselor antara lain:
1. Konselor dapat memberikan informasi,
penjelasan disertai dengan contoh- contoh tentang pentingnya belajar, kemajuan-
kemajuan yang dapat dicapai dalam belajar, orang- orang sukses karena rajin dan
giat belajar.
2. Terhadap kelas, kelompok atau individu
peserta didik yang berprestasi diberi pujian, ganjaran ataupun hadiah. Untuk
membangkitkan motivasi belajar secara sederhana konselor dapat melakukan
melalui pemberian pujian. Pujian akan membangkitkan semanagat.
3. Penghargaan terhadap pribadi anak, semua
orang termasuk anak- anak dan remaja ingin diterima dan dihargai. Upaya untuk
membangkitkan motivasi belajar perlu dilandasi oleh sikap dan penerimaan yang
wajar dan konselor terhadap keberadaan dan pribadi siswa.[10]
Dibawah ini beberapa upaya untuk mengatasi kurangnya motivasi belajar
siswa yang dilakukan oleh guru antara lain:
1) Menjelaskan manfaat dan tujuan dari
pembelajaran yang diberikan. Tujuan yang jelas dan manfaat yang betul- betul
dirasakan oeh peserta didik kan
membangkitkan motivasi belajar siswa.
2) Memilih materi yang atau bahan
pembelajaran yang benar- benar dibutuhkan oleh peserta didik, yang mana yang
dibutuhkan akan menarik minat siswa, dan minat merupakan salah satu bentuk dari
motivasi.
3) Memilih cara penyajian yang
bervariasi yang mana sesuai dengan kemapuan peserta didik dan banyak memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk ikut andil atau berpartsipasi dalam kelas tersebut,
yang mana peserta didik akan lebih merasa lebih semangat dari pada hanya
sekedar mendengar saja (monoton).
4) Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk sukses. Sukses yang telah dicapai oleh peserta didik akan
membuahkan sebuah motivasi belajar yang sangat besar
5) Berilah kemudahan dan bantuan dalam
belajar. Tugas seorang guru atau pendidik disekolah tidak lain untuk membantu
perkembangan siswa. Agar perkembangan peserta didik lancar, berilah kemudahan-
kemudahan dalam belajar, dan janganlah guru mempersulit perkembangan belajar
peserta didik karena akan berakibat
fatal kepada peserta didik.
6)
Berikanlah sebuah pujian, ganjaran atau sebuah hadiah, karena itu sangat
membuat peserta didik termotivasi, sama dengan konselor, guru- guru juga dapat
membangkitkan motivasi belajar melalui pemberian pujian, ganjaran, atau kalau
perlu hadiah.[